Jumat, 14 Oktober 2011

daun buah Delima dapat melangsingkan tubuh

Tubuh yang langsing merupakan dambaan kaum wanita, berbagai macam cara untuk menurunkan berat badan, beberapa kaum wanita biasa melakukannya secara instan hingga menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan dan tentunya sangat berisiko. Tubuh yang langsing memang sangat menyenangkan, karena dengan tubuh yang langsing kita bisa tampil percaya diri, tapi bagaimanapun anda harus berhati-hati dalam memilih metode pelangsingan agar tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.



Sudah gonta-ganti metode pelangsingan, tapi tak kunjung kelihatan hasilnya? Coba beberapa resep turun temurun yang digunakan para putri keraton ini. Alami, sehat, dan aman, lho.Jeruk Nipis
Selain untuk memasak, banyak digunakan untuk obat, seperti obat batuk, sariawan, dan flu. Buah jeruk nipis banyak mengandung vitamin C, potasium, dan asam folat. Dengan rasa asam, jeruk nipis dapat melarutkan lemak. Resep: Peras satu buah jeruk nipis, lalu campur dengan air putih. Minumlah secara teratur sebelum makan.

Tak hanya buahnya yang memiliki manfaat. Bagian daunnya pun menyimpan khasiat yang baik untuk melangsingkan tubuh.
Resep: Ambil dua lembar daun delima muda, cuci bersih dan tumbuk halus, remas-remas dan tambahkan air hangat kurang lebih 3 gelas, campur sedikit garam, lalu peras, dan saring. Minumlah 2-3 kali sehari sebanyak setengah gelas, lakukan secara teratur.

macam-macam buah Delima

1. buah Delima putih 

Delima di kenal dalam 3 jenis yaitu delima merah, delima putih dan delima ungu, secara fisik hampir sama hanya saja warna buah bagian dalamnya yang berbeda. Mungkin sudah lumayan sulit menemukan pohon delima sekarang ini, entah karena apa tapi memang pohon - pohon delima sudah jarang di temui walaupun tetap masih ada. Buah delima secara keseluruhan jenisnya merupakan buah yang mempunyai kandungan antioksidan yang sangat tinggi di banding buah lainnya, antioksidan tersebut mampu membantu tubuh menangkis radikal - radikal bebas yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Secara khusus buah delima putih telah di manfaatkan dalam beberapa resep tradisional, buah delima putih bukan hanya buahnya saja yang
bermanfaat bagi kesehatan, namun daun, akar, dan kulit buahnya juga mampu di jadikan sebagai obat. Buahnya jika di konsumsi mampu membantu mengatasi gangguan pencernaan, perut kembung, mencegah masuk angin, disentri dan radang amandel.

Untuk akar, daun dan akar tanaman buah delima, berikut resep dan manfaatnya : 
  • Mengobati Disentri
Bagian yang di gunakan adalah daunnya, Seduh 5 g daun delima putih segar dengan 2 g rimpang temu giring, 6 g daun jambu biji segar dan 110 ml air panas. Setelah dingin minum airnya dan ulangi selama 7 hari.
  • Mengobati keputihan
Bagian yang di gunakan adalah kulit buahnya, Seduh 5 g kulit buah delima putih segar dengan 6 g daun beluntas, 5 g herba tapak liman, 1 g majakan dan 110 ml air panas. Setelah dingin minum 1 kali sehari dan ulangi selama 7 hari.
  • Obat Cacingan
Bagian yang di gunakan adalah akar tanamannya ,  Seduh 1 jari akar delima putih dengan 1 jari rimpang temu giring dengan 110 ml air panas. Setelah dingin minum 1 kali sehari dan ulangi selama 4 hari.

2. buah Delima merah 




Bagi masyarakat Cina, buah delima merah merupakan salah satu buah wajib dalam menyambut Tahun Baru Imlek. Mereka percaya bahwa bijinya yang banyak merupakan simbol rejeki yang berlimpah. Di Indonesia, buah delima merah sering ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias sekaligus untuk dimakan. Di samping itu, sebenarnya buah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dimana ia mengandung zat-zat yang menyehatkan dan mampu mencegah segala macam penyakit.

Sebagai contoh, jus delima merah, apabila digunakan untuk berkumur terlebih dahulu sebelum diminum, dapat membantu membersihkan mulut dan gigi, serta mencegah infeksi sehingga membantu  menghilangkan bau mulut tak sedap. Sedangkan, memakan dengan perlahan-lahan buah delima merah dan mengeluarkan bijinya dapat menjernihkan suara yang serak dan menghindarkan dari kekeringan tenggorokan.
Khasiat lainnya berasal dari kandungan zat tanin yang ada pada buah ini, dimana mereka dapat membius cacing gelang, cacing kremi, dan cacing puta dalam usus, sehingga mereka dapat ikut keluar melalui feses pada saat buang air besar. Di Mesir dan Vietnam sendiri pengobatan ini sudah umum dilakukan.

3. buah Delima ungu

Buah delima (Punica Granatum) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tanaman ini seringkali di tanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, apalagi jika sedang berbuah menambah keindahan tanaman ini.
Buah delima berbentuk bulat hampir sebesar buah jeruk, tetapi berwarna merah mengkilat. Tidak hanya itu saja, buah delima ada juga yang berwarna putih dan ungu. Selain warna buahnya yang menarik, buah delima juga memiliki khasiat yang sangat luar biasa.
Antara lain:
  • Buahnya dapat membersihkan lambung.
  • Kulit delima (dadat) dapat mengobati sakit perut karena cacingan, disentri, diare, wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, pendarahan rahim, radang tenggorokan, radang telinga, keputihan, dan nyeri lambung.
  • Bunga delima dapat mengobati radang gusi, pendarahan, dan bronkitis.
  • Daging delima dapat dimanfaatkan sebagai penurun berat badan, sariawan, tekanan darah tinggi, sering kencing, rematik, dan perut kembung.
  • Biji delima dapat dipakai sebagai obat penurun demam, batuk, keracunan dan cacingan.
Apakah anda pernah merasakan kesegaran jus delima? Selain kesegarannya, jus delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung, meluruhkan penumpukan lemak, dan mampu menangkis serangan radikal bebas.
Di tinjau dari segi rasa, buah delima memiliki rasa manis yang bersifat panas & lembab. Air dari buah delima bisa memberikan asupan gizi bagi tubuh. Karena itulah, delima bisa juga membantu meningkatkan stamina tubuh kita, tapi sangat tidak dianjurkan bagi anda yang sedang mengalami demam.
Maka untuk menjaga kesehatan tubuh anda, sering – seringlah mengkonsumsi buah delima.

Kamis, 13 Oktober 2011

buah Delima Si Raja Antioksidan




Meski dulu hanya dipandang sebelah mata, beberapa tahun terakhir ini pomegranate atau buah delima menjadi populer. Tak hanya rasanya yang asam manis dan segar, buah ini juga mengandung segudang manfaat bagi kesehatan. Mulai dari penurun kolestrol, antioksidan, sampai pencegah kanker payudara!

Konon dahulu kala di Inggris, buah delima disebut sebagai "apple of Grenada". Mungkin hal tersebut dikarenakan buah delima memiliki sejumlah mitos penting bagi kesehatan seperti buah apel. Namun manfaat buah yang banyak tumbuh di Iran, Utara India, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia tersebut kini tak lagi sekedar mitos.

Buah delima merupakan salah satu buah yang eksotik. Bagian luarnya yang berwarna hijau kekuningan dan ada pula yang berwarna merah. Tekstur luarnya keras namun di bagian dalam terdapat biji-biji mungil bak mutiara berwarna pink nyaris kemerahan sebagai isinya. Rasa buah ini asam-asam manis dan segar sehingga banyak disukai.

Seiring waktu sejumlah fakta penting tentang manfaat buah delima telah berhasil terungkap. Dari sejumlah penelitian ilmiah, diantaranya dilakukan oleh University of Wisconsin dan the University of California, Los Angeles. Penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa minyak, jus, serta ekstrak buah delima memiliki potensi untuk mencegah berbagai penyakit kanker. Diantaranya adalah kanker payudara, kanker kulit, dan kakner usus serta paru-paru.

Penelitian lain juga telah membuktikan bahwa buah ini mengandung polifenol, tannin, dan anthocyanins yang kesemuanya bisa menghasilkan zat antioksidan. Bahkan kandungannya antioksidan dalam buah ini diperkirakan melebihi jus buah yang lain, anggur merah dan green tea.

Pada tahun 2008, sebuah studi dari American Journal of Cardiology mengatakan bahwa buah delima bisa membantu penderita penyakit jantung koroner dan penderita tekanan darah tinggi. Sedangkan bagi penderita kolestrol, dengan mengkonsumsi jus buah delima setiap hari bisa menurunkan kadar kolestrol si penderita.

Selain dimakan dalam keadaan segar, buah delima juga bisa dijadikan jus segar. Bahkan saking populernya buah delima telah dibuat sebagai jus kemasan dan yogurt. Namun Anda tetap harus berhati-hati, karena ternyata tak semua orang bisa mengkonsumsi buah delima. Buat mereka yang alergi buah ini bisa memiliki efek samping saat mengkonsumsinya.

Sari buah delima juga tinggi kandungan flavonoidnya, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kanker prostat. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh kolesterol.

Bahkan kandungan antioksidan dalam buah delima jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada wine atau teh hijau. Peneliti dari Vanderbilt University Medical Center menemukan bahwa orang yang meminum jus 3 kali atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan risiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali.

Berdasarkan laporan yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition (2003), seorang yang minum 200 cc per hari selama satu minggu berturut-turut akan meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar 9 persen. Namun perlu diperhatikan juga bahwa antioksidan ini dapat berfungsi secara maksimal jika kita juga menjaga pola hidup dengan baik.

Rabu, 12 Oktober 2011

buah Delima dapat menghambat penyebaran Kanker Prostat



Banyak manfaat buah-buahan bagi penyakit kanker. Kali ini jus buah delima terbukti menghambat penyebaran kanker prostat ke jaringan tulang. Diyakini buah ini berkhasiat juga untuk jenis kanker lainnya. Buah delima atau pomegranate (punica granatum) berasal dari Timur Tengah, namun telah menyebar ke berbagai wilayah. Tanaman ini bisa hidup di iklim tropis maupun subtropis dan sering ditanam sebagai tanaman hias yang buahnya bisa dimakan. Khasiatnya menghambat pertumbuhan sel kanker terungkap dalam sebuah penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA) beberapa bulan yang lalu.

Namun pada saat itu para peneliti gagal menjelaskan mekanisme biologis termasuk senyawa apa yang menyebabkan buah ini berkhasiat. Bahkan perusahaan yang menyuplai buah delima untuk penelitian tersebut. Namun baru-baru ini peneliti yang sama akhirnya berhasil mengungkap bahwa penghambatan sel kanker dipicu oleh kandungan asam lemak dalam buah delima. Pada kanker prostat, senyawa ini bisa mencegah serangan kanker meluas ke jaringan tulang di sekitarnya.Keberhasilan mengidentifikasi senyawa bermanfaat dalam buah delima dianggap cukup penting meski sebenarnya khasiat buah ini sudah diketahui sebelumnya.
PARA peneliti University of California, Riverside sedang mengidentifikasi komponen dalam buah delima yang bisa menghentikan penyebaran kanker khususnya kanker prostat.

Kabar yang dirilis pada laman Advancement of Science (AAAS) mereka menguji apakah testosteron resisten pada jus buah delima.

“Setelah mengidentifikasi, kita sekarang dapat memodifikasi komponen kanker yang merupakan penghambat pada jus buah delima. Komponen ini bermanfaat untuk meningkatkan fungsi dan membuatnya lebih efektif dalam mencegah metastasis kanker prostat. Tujuannya lebih pada terapi obat yang efektif,” kata pemimpin peneliti Manuela Martins-Green.

“Karena gen dan protein yang terlibat dalam gerakan sel kanker prostat pada dasarnya sama dengan mereka yang terlibat dalam pergerakan jenis lain sel-sel kanker, komponen dimodifikasi oleh jus bisa memiliki dampak yang lebih luas dalam pengobatan kanker.”

Martins-Green menjelaskan bahwa terdapat protein penting yang dihasilkan dalam sumsum tulang menyebabkan sel kanker pindah ke tulang di mana mereka kemudian dapat membentuk tumor baru.
“Kami menunjukkan bahwa jus delima nyata menghambat fungsi protein ini, dan dengan demikian jus ini memiliki potensi mencegah metastasis sel kanker prostat ke tulang,” katanya.

Penemuan ini bisa mengarah pada terapi obat baru untuk melawan kanker, kata para peneliti.
Para peneliti berencana untuk melakukan tes tambahan di dalam model vivo untuk metastasis kanker prostat. Tes ini menentukan apakah komponen-menghambat kanker yang sama yang bekerja di dalam sel kultur dapat mencegah metastasis tanpa efek samping, menurut laporan tersebut.